LG Chiller · Technology

Berbagai macam heat source pada absorbtion chiler

Seperti tulisan sebalumnya mengenai Absorbtion chiller, kita mengetahui bahwa mungkin untuk mendinginkan dengan menggunakan panas. Tetapi panas apa yang dipakai untuk proses tersebut. Pada umumnya ada beberapa sumber panas / heat source yang dapat digunakan seperti LNG, steam/uap, air panas. Tentu saja setiap kategori memiliki persyaratan khusus agar dapat memenuhi kriteria dan effisiensi chiller

LNG / Liquid Natural Gas dapat digunakan dengan cara membakar langsung pada burner / generator sehingga menghasilkan panas. LNG juga dapat digantikan dengan gas yang lainnya. Heat source ini yang paling banya dipakai karena dianggap paling stabil sumbernya dan bersih. Tetapi karena LNG langsung dibakar maka heat source yang digunakan dianggap cukup mahal karena bukan merupakan panas / energi terbuang.

Steam / uap banyak digunakan pada pabrik ber skala besar dan digunakan oleh banyak mesin sehingga tidak menutup kemungkinan untuk digunakan juga pada absorbtion chiller sebagai sumber panas. Karena steam yang diperlukan tekananya juga cukup tinggi maka seringkali absorbtion chiller menggunakan steam yang memang diperlukan oleh mesin prosuksi.

Hot water / air panas juga merupakan energi yang dapat dipakai pada industri sehingga jumahnya dan instalasi nya juga sudah tersedia pada site.

Dari semua sumber panas / heat source tersebut terdapat 2 kendala, yaitu kualitas dan kuantitas. Apabila kita menggunakan heat source yang kualitas nya bagus, maka biasanya kuantitas nya sedikit / harga prosuksinya mahal. Demikian juga sebaliknya. Apabila kita menggunakan heat source yang murah / berlimpah biasanya kualitas nya tidak cukup untuk mencapai kapasitas & effisiensi yang diinginkan.

Untuk menjawab hal itu LG Chiller mengeluarkan Absorbtion Chiller dengan type Hybrid / multiple heat source, dimana kita dapat menggunakan lebih dari 1 heat source. Dengan Absorbtion Chiller Hybrid maka masing masing heat source dapat mengatasi kekurangan kualitas/ kuantitas dari heat source lainnya.

Pada sistem ini Absorbtion chiller menggunakan waste energy dari gas engine plant, yaitu exhaust gas (flue gas) dan air pendiginan (jacket water) dari mesin penghasil listrik. Apabila heat source / energi yang dibutuhkan kurang maka dapat di backup langsung dengan sistem direct fire. Dengan kombinasi tersebut didapatkan energi yang murah (waste energy) dan sekaligus dapat diandalkan.

Tentu saja Absorbtion chiller tidak bisa langsung di aplikasikan pada semua proyek / site. Kita harus melihat beberapa parameter yang ada / tersedia pada site seperti kualitas, kuantitas dan infrastrukturnya.

Titian Pramudya

Satu tanggapan untuk “Berbagai macam heat source pada absorbtion chiler

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s