Technical

5 Langkah menyalakan Chiller

Ketika kita berbicara mengenai equipment yang besar, maka sangat perlu diperhatikan bagaimana cara pengoprasiannya, apa saja langkah langkah yang perlu di lakukan dan tahapannya. Sebuah sistem chiller / chiller plant mempunyai berbagai macam equipment yang mendukung satu sama lain, sehingga ketika salah satu pendukung nya tidak bekerja maka muncul kemungkinan yang tidak diinginkan. Berbeda dengan sistem VRF yang sudah serba “otomatis”, sistem chiller tidak semudah menyalakan remote AC dan mendapatkan dingin.

Sebuah bangunan yang menggunakan Chiller sebagai pendingin utama memerlukan operator khusus yang dapat menganalisa dan mengoprasionalkan sistem tersebut. 5 langkah ini penting untuk dilakukan secara ber-urutan untuk mendapatkan hasil yang baik. Waktu yang diperlukan pun tergantung terhadap posisi equipment, dan kapasitas equipment itu sendiri. Pada sistem chiller/ Chiller plant yang menggunakan otomatisasi tahapan tahapan ini sudah dibuat semudah mungkin.

Berikut tahapan / langkah langkah yang perlu dilakukan sebelum menyalakan sebuah Chiller:

Lanjutkan membaca “5 Langkah menyalakan Chiller”
Technical

Cooling tower, mendinginkan disaat panas

Jika kita baca artikel mengenai diagram P-h maka kita tahu bahwa proses pembuangan panas terjadi pada kondensor. Semua penyerapan panas yang terjadi saat siklus refrigerasi tidak akan terbuang apabila kondensor tidak dapat membuang panas yang diserap. Apabila hal itu terjadi maka effisiensi dari sistem tersebut akan turun.

Seperti kita ketahui bahwa pendinginan dengan air (watercooled) jauh lebih effisien daripada pendinginan dengan udara (aircooled). Hal ini disebabkan karena pada sistem aircooled kondenser didinginkan oleh temperatur 35C; sedangkan pada sistem watercooled condenser didinginkan oleh temperatur 30C. Hal tersebut yang menyebabkan kenaikan effisiensi pada sistem watercooled. Tetapi bagaimana caranya mendapatkan temperatur yang lebih rendah dengan udara yang sama?

Lanjutkan membaca “Cooling tower, mendinginkan disaat panas”
Technical

System COP; mengoptimalkan chiller plant

Beberapa orang terkesima ketika melihat COP dari Chiller, terutama watercooled chiller. Ketika kita memilih sistem chiller berdasarkan COP, maka kita harus mengetahui bahwa effieisensi system pendinginan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh chiller. Memang energi listrik yang di pakai paling besar adalah compressor dari chiller, tetapi banyak equipment lainnya yang mengkonsumsi listrik seperti pompa, cooling tower dan control.

Akumulasi dari listrik yang digunakan terhadap hasil pendinginan disebut system COP, nilai dari System COP(KW/TR) biasanya lebih besar daripada Chiller COP(KW/TR) karena konsumsi listrik yang diperlukan lebih besar (Chiller+ pompa+cooling tower) dan pendinginan yang dihasilkan lebih kecil (loss). Bagaimana cara cara untuk menaikkan effisensi dari dari chiller plant?

Kalau kita berbicara chiller plant maka kita tidak berbicara satu chiller saja, tapi kita berbicara mengenai beberapa chiller yang di pasangkan dengan pompa sirkulasi (primary & secondary). Untuk mencapai effisiensi tinggi ada beberapa parameter yang dapat di pertimbangkan:

Lanjutkan membaca “System COP; mengoptimalkan chiller plant”
Technical

Membuang panas pada Condenser

Memang bagian yang paling penting dalam sistem refrigerasi adalah compressor. tetapi kinerja dari sistem refrigerasi dalam kondisi aktual sangat dipengaruhi oleh condenser. Sebenarnya apakah fungsi dari condensor dan apakah yang akan terjadi apbila condensor tidak berfungsi dengan ideal?

Seperti kita lihat pada diagram P-h bahwa posisi kondensor berada setelah compressor. Pada kondensor semua energi / panas yang diserap dari dalam ruangan akan dibuang ke udara luar. Apabila panas / energi tidak dapat dibuang maka akan terkumpul didalam sistem refrigerasi sampai jenuh. Hal ini dapat terlihat dari berkurangnya kapasitas AC / Chiller.

Secara garis besar kondensor pada chiller dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu : water-cooled / pendinginan dengan air dan air-cooled / pendinginan dengan udara. Apa saja kelebihan, kekurangan dan cara kerjanya?

Aircooled condensor merupakan condensor yang paling sering kita temui pada AC / Chiller kapasitas kecil – menengah. Hal ini dikarenakan maintenancenya yang mudah dan tidak banyak melibatkan equipment lainnya, Bentuknya berupa tabung tembaga yang dikelilingi oleh fin alumunium. Pembersihannya sangat mudah yaitu dengan menggunakan air / air sabun yang di semprotkan ke fin alumunium yang kotor. Kelemahannya adalah condensor ini memakan tempat / space yang besar dibanding watercooled.

Lanjutkan membaca “Membuang panas pada Condenser”