Technology

Refrigerant Phase Out; saatnya memikirkan masa depan

Ketika kita berbicara mengenai tipe refrigeran yang dipakai pada sebuah equipment, hal ni selelu menjadi sebuah pembicaraan yang panjang. Sepertikita ketahui bahwa refrigerant adalah “darah” dari sebuah mesin pendingin. Pemilihan refigeran tentunya sangat berpengaruh terhadap desain sebuah sistem pendingin, mulai dari tekanan, suhu yang diinginkan, dan effiisiensi sebuah siklus pendinginan.

Sebelum kita berbicara lebih lanjut, sebaiknya kita mengetahu apa alasan dari sebuah tipe refrigeran di hapuskan atau di larang untuk digunakan. Tentu saja tidak murah untuk mengganti sebuah design sistem pendinginan. Faktor terbesar adalah dampak refrigeran terhadap lilngkungan. Seperti kita ketahui bahwa dengan meningkatnya penggunaan AC, maka semakin banyak juga refrigeran yang dibutuhkan. Ketika refrigeran tersebut terbuang ke udara maka jumlah polusi yang dihasilkan akan semakin besar.

phase out refrigeran

Faktor pertama sebagai index pencemaran lingkungan adalah ODP (Ozone Depleting Potential). ODP jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia adalah Potensi pengikisan Ozon merupakan nilai yang menujukkan dampak refrigeran terhadap lapisan ozon. Pada refrigeran generasi pertama terdapat tiga atom chlorine yang dapat mengikat ozon sehingga dengan massa yang sama akan menghilangkan ozon dengan dengan massa yang sama (ODP=1). Sehingga semakin besar nilainya maka semakin besar juga ozon yang dapat hilang apabila tercemar oleh refrigeran ini.

Faktor kedua adalah GWP(Global Warming Potential) merupakan dampak gas terhadap efek rumah kaca terhadap temperatur bumi. Apabila gas tersebut terlepas maka akan tinggal di atmosfir selama bertahun tahun dan menyerap panas. Hal tersebut dapat menyebabkan panas bumi meningkat, tentunya saja pengaruhnya dapat kita lihat sekarang ini dari iklim yang ekstrim, meningkatnya permukaan air laut dan punah nya beberapa spesies. Nilai yang dipakai merupakan perbandingan potensi kerusakan dibandingkan dengan CO2. Apabila sebuah refrigeran mempunyai 2000GWP maka artinya refrigeran tersebut 2000 kali lebih berpotensi memanaskan bumi dibanding CO2.

Lanjutkan membaca “Refrigerant Phase Out; saatnya memikirkan masa depan”
Technical

Sistem Refrigerasi dalam P-h diagram

Sebelumnya kita sudah melihat bagaimana proses pendinginan terjadi, sistem tersebut melibatkan compressor, condenser, expansion, dan evaporator. Semua proses tersebut melibatkan satu media, yaitu refrigerant. Sebenarnya apakah yang terjadi dengan refrigeran dan apakah sifat sifat refrigerant dalam setiap tahapan?

Untuk menjelaskan lebih lanjut kita bisa melihat diagram berikut, yaitu P-h diagram. P adalah tekanan refrigeran, dan h adalah enthalpy dari refrigeran. Untuk tekanan kita bisa mengetahuinya dari pressure gauge yang terdapat di sistem / chiller. Sedangkan untuk enthalpy perlu dilihat pada tabel, karena tiap tiap refrigeran memiliki tekanan kerja yang berbeda. Pada diagram ini tidak digambarkan temperatur dari refrigeran, tetapi seperti kita ketahui temperatur dan tekanan berbanding sama.

Pada compressor dapat kita lihat bahwa tekanan dan enthalpy bertambah dari (1) ke (2) hal ini dikarenakan compressor memberikan tekanan kepada refrigeran. Pada siklus ini energi diberikan dari compressor kepada refrigeran, sehingga energi yang ditambahkan dapat kita sebut sebagai “compressor work”. Semakin banyak energi yang diberikan maka semakin besar konsumsi daya (listrik) yang diperlukan.

Lanjutkan membaca “Sistem Refrigerasi dalam P-h diagram”
Technical

Sistem refrigerasi pada chiller

Sebelumnya kita membahas mengenai sistem chiller dan aplikasinya secara global. Tetapi bagaimana cara membuat air menjadi dingin untuk di supply kedalam gedung. Proses yang di gunakan adalah pendinginan dengan sistem refrigerasi. Yaitu sistem yang terdiri dari compressor, condenser, expansion valve dan evaporator.

Compressor berfungsi untuk meningkatkan tekanan dari refrigerant / freon dari tekanan rendah menjadi lebih tinggi. Tentu saja dengan tekanan meningkat akan menghasilkan panas sehingga temperatur akan meningkat.

Lanjutkan membaca “Sistem refrigerasi pada chiller”